Kelapa Sawit Usaha Yang Menjanjikan


Perkebunan kelapa sawit banyak kita jumpai di daerah Sumatera, Riau dan Kalimantan. Banyak diantara masyarakat daerah tersebut lebih memilih menanam sawit, hal itu karena sawit merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Bahkan bagi seorang pemilik industri perkebunan sawit hal ini menjadi sebuah kebaikan untuk mendapatkan penghasilan yang luar biasa. Tanaman sawit yang ada di Indonesia pada saat ini berjumlah jutaan hektar.

Banyak industri yang membutuhkan kelapa sawit dalam produknya, dikarenakan tanaman kelapa sawit itu sendiri bersifat multifungsi dan memiliki produk turunan/hilirisasi yang sangat beragam. Mencapai lebih dari 140 produk yang meliputi bahan bakar, bahan makanan, farmasi, kosmetik, pakaian, dan lain sebagainya. Melihat begitu berpengaruhnya industri kelapa sawit terhadap industri-industri lainnya, sudah terlihat bahwa industri sawit akan semakin luas dan berkembang kedepannya.

Produksi kelapa sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi kelapa sawit dunia. Indonesia adalah produsen dan eksportir kelapa sawit yang terbesar.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengatakan bahwa total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini berkisar 11 juta hektar yaitu tiga kali lebih banyak pada tahun 2000 yang pada tahun tersebut hanya sekitar empat juta hektar tanah Indonesia yang digunakan untuk perkebunan kelapa sawit dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020.

Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.

Belakangan ini banyak isu yang mencuat bahwa kelapa sawit di Indonesia terlalu banyak menguntungkan para pengusaha saja. Padahal semua itu tidak sepenuhnya benar. Karena terdapat data dari Dirjen Perkebunan yang menyebutkan bahwa kepemilikan lahan kelapa sawit antara perusahaan dan rakyat hampir imbang. Ada selisih 10% lebih sedikit milik rakyat.

Komentar